Follow Me @sphysheta

Kamis, 12 Oktober 2017

Zat Aditif (Pemanis)

Zat Aditif (Pemanis)

Bahan Pemanis

Hampir semua makanan yang kita jumpai di pasaran memiliki cita rasa yang manis. Definisi dari pemanis merupakan suatu zat yang dicampurkan pada suatu makanan dan juga minuman yang mempunyai fungsi sebagai pemberi rasa yakni manis. Seperti halnya dengan pewarna, pemanis juga dikategorikan menjadi dua yakni pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami seperti gula merah, gula pasir, dan juga gula tebu. 
Kelebihan yang ditawarkan oleh pemanis alami yaitu mempunyai nilai kalori yang cukup baik dan sangat mudah dilakukan proses pencernaan dalam tubuh. Sedangkan pemanis buatan mempunyai jenis dan macam yang cukup banyak seperti halnya sakarin, aspartame, siklamat, sorbitol, asesulfam, dan gliserol. 
Bahan-bahan pemanis ini seringkali dipakai untuk campuran pada proses pembuatan permen, es krim, saus, minuman ringan dan lain sebagainya. Kandungan kaloriyang ada juga sangat rendah dan ternyata sangat sulit dalam proses pencernaannya di dalam tubuh. 
Jika terjadi kelebihan jumlah kalori yang ada dalam tubuh akan mengakibatkan obesitas (mempunyai berat badan yang berlebihan). Cara yang bisa anda terapkan guna mencegah obesitas yakni dengan melakukan penggantian gula yang anda pakai dengan kalori yang relatif tinggi dengan menggunakan pemanis buatan yang mempunyai nilai kalori yang lebih rendah.
Pada umumnya pemanis buatan yang sangat mudah dijumpai dan digunakan ialah asesulfam dan aspartame. Namun di pasaran beberapa pemanis buatan peredarannya mulai dilarang karena terbukti mempunyai sifat karsinogenik. Aspartam pertama kali ditemukan untuk digunakan sebagai bahan pemanis buatan dengan tingkat keamanan yang lebih baik. 
Namun asesulfam mempunyai tingkat ketahanan yang lebih baik pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan aspartam yang tidak tahan terhadap suhu yang tinggi. Aspartam memiliki tingkat kemanisan sebanyak 180 kali lipat jika dibandingkan dengan gula tebu. Sedangkan nilai kalori yang terkandung adalah 1 banding 160 jika dibandingkan dengan gula tebu. Kekurangannya, aspartam akan mudah kehilangan kandungan rasa yang ada apabila disimpan dalam jangka waktu tertentu sehingga tidak digunakan dalam industri minuman ringan.

Macam-macam Jenis Pemanis Makanan

Kamu tentu menyukai permen atau kembang gula, bukan? Rasa manis pada permen tersebut berasal dari bahan pemanis yang ditambahkan padanya. Bahan pemanis ini ada dua macam, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan.

1. Bahan Pemanis Alami

Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun hewani. 
Contoh pemanis alami dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Macam-macam Jenis Zat (Bahan) Pemanis Alami dan Pemanis Buatan (Sintetis) pada Makanan serta Perbedaannya
Gambar: Contoh Bahan Pemansi Alami

a. Gula tebu mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis glukosa. Gula tebu atau gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis yang paling banyak digunakan. Selain memberi rasa manis, gula tebu juga bersifat mengawetkan.
b. Gula merah merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula merah merupakan pemanis kedua yang banyak digunakan setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis ini digunakan untuk makanan tradisional, misalnya pada bubur, dodol, kue apem, dan gulali.

c. Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Selain sebagai pemanis, madu juga banyak digunakan sebagai obat.

d. Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pemanis. Selain itu kayu manis juga berfungsi sebagai pengawet.

2. Bahan Pemanis Buatan

Pemanis buatan adalah senyawa hasil sintetis laboratorium yang merupakan bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan. 
Pemanis buatan tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. Sebagaimana pemanis alami, pemanis buatan juga mudah larut dalam air. Beberapa pemanis buatan yang beredar di pasaran di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Aspartam

Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalanin metil ester, merupakan pemanis yang digunakan dalam produk-produk minuman ringan. Aspartam merupakan pemanis yang berkalori sedang.

Tingkat kemanisan dari aspartam 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Aspartam dapat terhidrolisis atau bereaksi dengan air dan kehilangan rasa manis, sehingga lebih cocok digunakan untuk pemanis yang berkadar air rendah.

b. Sakarin

Sakarin merupakan pemanis buatan yang paling tua. Tingkat kemanisan sakarin kurang lebih 300 kali lebih manis dibandingkan gula pasir.

Namun, jika penambahan sakarin terlalu banyak justru menimbulkan rasa pahit dan getir. Es krim, gula-gula, es puter, selai, kue kering, dan minuman fermentasi biasanya diberi pemanis sakarin.

Sakarin sangat populer digunakan dalam industri makanan dan minuman karena harganya yang murah. Namun penggunaan sakarin tidak boleh melampaui batas maksimal yang ditetapkan, karena bersifat karsogenik (dapat memicu timbulnya kanker).

Dalam setiap kilogram bahan makanan, kadar sakarin yang diperbolehkan adalah 50–300 mg. Sakarin hanya boleh digunakan untuk makanan rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar maksimal 0,5 mg tiap kilogram berat badan per hari.

Jika berat badanmu 40 kilogram, berapakah massa kue dengan kandungan sakarin 50 mg/kg maksimal yang boleh kamu konsumsi?

c. Siklamat

Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat kemanisan yang dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir.

Makanan dan minuman yang sering dijumpai mengandung siklamat antara lain: es krim, es puter, selai, saus, es lilin, dan berbagai minuman fermentasi.

Beberapa negara melarang penggunaan siklamat karena diperkirakan mempunyai efek karsinogen. Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 500–3.000 mg per kg bahan makanan.

d. Sorbitol

Sorbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis kismis, selai dan roti, serta makanan lain.

e. Asesulfam K

Asesulfam K merupakan senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)-on-2,3-dioksida atau merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat.

Tingkat kemanisan dari asesulfam K adalah 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, asesulfam K merupakan pemanis yang tidak berbahaya.

Perbedaan Pemanis Alami dengan Pemanis Buatan

Orang memilih jenis pemanis untuk makanan yang dikonsumsinya tentu dengan alasan masing-masing. Pemanis alami tentu lebih aman, tetapi harganya lebih mahal. Pemanis buatan lebih murah, tetapi aturan pemakaiannya sangat ketat karena bisa menyebabkan efek negatif yang cukup berbahaya.

Pada kadar yang rendah atau tertentu, pemanis buatan masih diijinkan untuk digunakan sebagai bahan tambahan makanan, tetapi pada kadar yang tinggi bahan ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Macam-macam Jenis Zat (Bahan) Pemanis Alami dan Pemanis Buatan (Sintetis) pada Makanan serta Perbedaannya
Tabel: Perbedaan Pemanis Alami dan Buatan

Tabel di atas memperlihatkan perbedaan pemanis alami dan buatan.

THANKS FOR READING !
SEMOGA BERMANFAT :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar